CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »
JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Sabtu, 30 Mei 2009

ANCAMAN MATAHARI

‘Ancaman Badai Matahari Terhadap Bumi, Nyata atau Isapan Jempol?

’ Demikian topik Diskusi Interaktif
Radio Elshinta, Selasa, 2 Desember 2008 dengan menghadirkan nara sumber
DR. Thomas Jamaluddin yang adalah peneliti utama astronomi Astrofisika,
LAPAN.
Menurut Thomas, badai matahari merupakan bagian dari
cuaca di antariksa, dimana kondisi dinamis di ruang antara matahari dan
bumi. Semua ini mirip dengan cuaca di bumi hanya saja sifatnya yang
berbeda. Penggerak kondisi di antariksa adalah matahari.
Dikatakan
Thomas, dalam kondisi tertentu matahari juga melepas partikel
berenergi, yang disebut badai matahari. Dimana terjadi peningkatan
aktivitas matahari yang mendadak yang berpengaruh terhadap ruang antar
planet.
Thomas menjelaskan, secara umum badai matahari memang
tidak berdampak langsung pada manusia, namun yang jelas mendapat dampak
adalah benda-benda dan astronot yang berada di antariksa.
Sedangkan
pengaruhnya pada bumi, adalah di wilayah kutub yang akan menerima
dampak pertama kali dari badai matahari itu, kata Thomas.
Dampak
berbahaya dari badai matahari utamanya adalah bagi fasilitas teknologi
manusia, seperti yang terjadi pada aktivitas matahari 2000 lalu dimana
puncak aktivitas matahari dalam kondisi tertentu banyak kejadian
gangguan pada satelit komunikasi, dan kerusakan pada sistem pada
satelit itu.
Yang pasti harus disiapkan antisipasi untuk menghadapi badai matahari yang merupakan siklus 11an tahun itu, tandas Thomas.
“Ada yang harus diluruskan. Tahun 2011-2012 adalah puncak aktivitas matahari
siklus 24. Siklus aktivitas matahari mempunyai periode sekitar 11
tahun. Puncak aktivitas matahari sebelumnya 1979, 1989, dan 2000. Pada
saat puncak aktivitas itu, bintik matahari akibat aktivitas magnetiknya
meningkat jumlahnya. Pada saat-saat itu badai matahari berupa lontaran
partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang elektromagnetik (berupa
flare) frekuensi kejadianya juga meningkat. Tetapi badai matahari
tidaklah berakibat kiamat. Gangguan yang perlu dicermati hanya pada
sistem teknologi yang ditempatkan di antariksa (satelit komunikasi dan
navigasi) serta sistem teknologi di bumi yang rentang terhadap induksi
partikel energetik dari matahari yang masuk ke bumi lewat kutub. Bila
terjadi badai matahari potensi bahaya hanyalah kemungkinan rusaknya
atau terganggunya satelit. Akibatnya antara lain gangguan telepon,
siaran TV yang memanfaatkan satelit, jaringan ATM. Juga navigasi pada
sistem penerima GPS frekuensi tunggal akibat adanya gangguan ionosfer.
Gangguan ionosfer juga berakibat gangguan siaran radio gelombang pendek
(HF). Transformastor listrik di negara-negara dekat kutub juga rentan
kena induksi yang bisa mematikan jaringan listrik dalam wilayah yang
luas (seperti pernah terjadi 1989 di Kanada).”
*** Anda suka akan bidang Elektronik?... Kunjungi, http://www.partselectronic.tk

0 komentar: