Purwokerto,; Selain mengeluarkan asap tebal dan lava pijar, aktivitas Gunung Slamet telah memunculkan bukaan kawah yang ke daerah wisata Guci di Kab. Pemalang. Bukaan kawah itu menimbulkan potensi luncuran awan panas (wedus gembel) ke arah Guci. Namun demikian, sapai saat ini kawasan Guci masih dalam status aman "Bahaya primerdari letusan Gunung Slamet adalah awan panas, bahaya sekundernya luncuran lahar," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geoglogi (PVMBG), Surono, Jumat (24/4).
Dalam beberapa hari terakhir ini Gunung Slamet terus menujukkan peningkatan aktivitas vulkanis. Kamis (23/4) kemarin, terjadi dua belas kali gempa vulkanis, sedangkan pada Jumat (24/4) dini hari sampai pagi, terjadi 35 kali gempa vulkanis. Letusan besar Gunung Slamet terakhir terjadi pada Juli 1988. Namun, aktivitas vulkanis dalam skala kecil hampir terjadi setiap saat . "Justru kalau aktivitasnya sering, kita tidak khawatir karena perkembangannya bisa terpantau terus. Yang membahayakan itu kalau gunungnya sering diam," kata Surono.
Letusan besar Gunung Slamet yang pernah tercatat, pertama terjadi pada 1772. Berdasarkan catatan sejarah, pada umumnya letusan Gunung Slamet adalah letusan abu disertai lontaran, dan batu pijar, terkadang mengeluarkan lava pijar. Biasanya letusan berlangsung beberapa hari, namun dalam keadaan luar biasa mencapai beberapa minggu. Periode istirahat terpendek antara dua letusan sekitar satu tahun, dan yang terpanjang 53 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar